FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DAN CONTOH FUNGSI KOMUNIKASI MASSA


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ketika kita membicarakan fungsi komunikasi massa, maka kita juga sedang membicarakan fungsi media massa. Mengapa? Karena komunikasi massa berarti komunikasi lewat media massa. Komunikasi massa tidak akan bermakna tanpa ada media massa. Alasan inilah yang mendasari mengapa kita mempelajari fungsi komunikasi massa sekaligus fungsi media massa. Karena keduanya berkaitan erat.

PEMBAHASAN
Fungsi-fungsi Komunikasi Massa

Surveillance of the environment (fungsi pengawasan)
Bagi Laswell , komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan (surveillance). Artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental.
Penggalan berita Kompas,13 November 2002 tentang aktivitas gunung Papandayan yang memberitakan kondisi gunung yang mengalami peningkatan sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagian daerah ditutup. Serta memperingatkan masyarakat sekitar untuk waspada dan mengungsi sementara. Dari penggalan berita tersebut, merupakan salah satu pelaksanaan dari fungsi pengawasan peringatan yang dilakukan komunikasi massa melalui media massa.
Saat Indonesia terkena dampak multikrisis yang berkepanjangan, media massa berperan dalam memberikan peringatan ketika nilai tukar rupiah mengalami kenaikan drastis. Saat itu, media massa sedang melaksanakan fungsi pengawasan peringatan bahwa nilai tukar rupiah yang terus merosot merupakan salah satu indikasi akan munculnya krisis ekonomi.

Correlation of the part of  society in responding to the environment (fungsi korelasi)
Selanjutnya fungsi kedua dari fungsi pengawasan adalah pengawasan intrumental (instrumental surveillance). Aktualisasi dari fungsi ini adalah penyebaran informasi yang berguna bagi masyarakat. Harga kebutuhan sehari-hari merupakan informasi penting yang sangat dibutuhkan masyarakat. Informasi tentang produk baru yang ada di pasaran dan berita tentang jadwal acara televisi atau film di bioskop.
Fungsi korelasi adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Kaitanya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. Sebuah berita yang disajikan oleh seseorang reporter akan menghubungkan antara narasumber (salah satu unsur bagian masyarakat) dengan pembaca surat kabar (unsur bagian masyarakat lain). Antarunsur dalam masyarakat ini bisa saling berkomunikasi satu sama lain melalui media massa.
Misalnya, masyarakat menginginkan agar pemerintah dijalankan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang benar. Banyak hal yang sudah dilakukan, baik melalui pernyataan sikap, unjuk rasa, maupun demonstrasi. Yang kemudian disiarkan lewat media massa untuk ditujukan kepada khalayak yang lebih luas. Kemudia, pemerintah menonton aksi tersebut, dan menanggapi serta berusaha memperbaiki apa yang diproteskan masyarakat. Dalam posisi ini maka media menjadi penghubung (korelasi) anatara masyarakat dengan pemerintah.

Iklan juga akan menghubungakn antara pemasang iklan dan sasaran iklan tersebut. Misalnya, iklan kosmetik yang menghubungkan produsen kosmetik , biro iklan dengan para ibu, remaja putrid, atau sasaran lainnya.


Transmission of the social heritage from generation to the next (fungsi pewarisan sosial)
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman kolektif kelompok, publik, audience dan individu bagian dari suatu massa. Kemudian pengalaman kolektif tersebut direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya melalui media massa tetapi juga dalam seni, ilmu pengetahuan, dan masyarakat. Yang kemudian menjadi dampak akumulasi budaya dan masyarakat sebelumnya. Hal itu di transmisikan oleh individu, kelompok. Budaya komunikasi tersebut secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat.
Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, yaitu kontemporer dan historis. Dalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat consensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-menerus. Hal ini merupakan faktor yang memberi petunjuk teka-teki yang mengitari media massa, mereka secara serempak pengukuh status quo dan mesin perubahan. Misalnya, televisi tidak hanya cermin tetapi juga pengikat waktu. Sebagaimana program televisi atau film yang mempertontonkan tema-tema tabu seperti telanjang dan seks, merefleksikan perubahan di dalam struktur sosial (perubahan di mana televisi bertanggung jawab terhadap semua sebab itu).
Sementara secara hitoris umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan. Manusia tidak hanya dapat mengakumulasi pengalamannya, tetapi mereka telah membuktikan dapat menyortir dan menyaring diantara ingatan, membuang yang tidak dibutuhkan.

Entertainment
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya. Masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perekat keintiman keluarga itu karena masing-masing anggota keluarga mempunyai kesibukan senidiri-sendiri, misalnya suami istri kerja seharian sedangkan anak-anak sekola. Setelah mereka kelelahan dengan aktivitasnya, ketika malam hari dirumah mereka menjadikan televisi sebagai media hiburan untuk melepaskan lelah dan sarana untuk berkumpul bersama keluarga.
Oleh karena itu, tidak heran jika jam-jam prime time (pukul 19.00 – 21.00) disajikan acara hiburan, entah sinetron, kuis, standup atau acara hiburan lainnya. Sangat sulit diterima penonton jika pada jam-jam prime time menyiarkan “Dialog Politik”. Jelas acara itu akan menimbulkan penolakan masyarakat.
Hal ini berbeda dengan media cetak. Media cetak biasanya tidak menempatkan hiburan pada posisi paling atas, tetapi informasi lah yang ditempatkan pada posisi atas. Namun demikian, media cetak tetap memfungsikan hiburan. Gambar-gambar yang berwarna pada setiap halaman, adanya teka-teki, dan cerita bergambar menjadi beberapa cirri bahwa media cetak juga memberikan layanan hiburan. Misalnya jika Koran minggu sama dengan terbitan hari biasanya, kemungkinan tidak akan laku. Mengapa? Karena pembaca Koran menikmati hari Minggu untuk santai dengan keluarga maka pada Koran hari Minggu diisi rubrik-rubrik menghibur. Itu menjadi bukti bahwa masyarakat menikmati hari Minggu untuk mencari hiburan.

PENUTUP
Kesimpulan
Fungsi pengawasan (surveillance) artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Kemudian Fungsi korelasi kaitanya dengan peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat.Transmisi warisan sosial berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma sosial dari generasi ke generasi lain. Fungsi hiburan untuk media elektronik kaitanya dengan masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Meskipun banyak beberapa pendapat namun sebenarya mempunyai kesamaan istilah. Setidaknya ada benang merah bahwa fungsi komunikasi massa secara umum bisa dikemukakan dan dapat berkembang sesuai zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Suyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Komentar